Polis India Enggan Kejar Pelaku Pemerkosaan Mahasiswa Saksi

Sabtu, 21 Desember 2013 0 komentar

 Sabtu, 05 Januari 2013 
Foto : Polisi India (CN)
Foto : Polisi India (CN)
NEW DELHI - Seorang tukang kayu mengutarakan kesaksiannya dalam tragedi pemerkosaan mahasiwa India pada 16 Desember lalu. Menurut kesaksiannya, dua orang polisi bermotor bisa menolong korban, namun mereka enggan mengejar bus itu.

Beberapa saat sebelum korban naik ke dalam bus, seorang tukang kayu Ramadhir Singh dirampok oleh para pelaku pemerkosaan di dalam bus. Singh akhirnya dilempar keluar bus pada pukul 20.45 waktu setempat.

"Kondektur bus itu bertanya pada saya, kemana saya akan pergi dan menawarkan tumpangan hingga ke Sangham Vihar. Saya melihat ada lima orang yang duduk di dalam. Ketika saya duduk, saya diminta menyerahkan seluruh barang saya," ujar Singh, seperti dikutip The Asian Age, Sabtu (5/1/2013).

"Saya menolak, mereka memukuli saya. Saya diperintahkan untuk berbaring dan mereka menggeledah kantong saya. Setelah mereka mengambil uang saya, mereka mengancam akan menghajar saya dengan tongkat besi. Saya sangat takut dan saya katakan pada mereka bahwa saya orang miskin dengan penghasilan yang rendah. Mereka juga mengambil ponsel saya," paparnya.

Singh diperintahkan untuk tidak melapor ke polisi. Tak lama setelah Singh dilempar keluar bus, dua orang polisi bermotor muncul di depan Singh. Singh pun meminta tolong pada dua polisi itu untuk mengejar bus yang dikemudikan pelaku.

Pria itu mengatakan bahwa, para pelaku yang mengemudikan bus belum bergerak jauh dan polisi-polisi itu jelas bisa mengejarnya. Meski demikian, dua polisi patroli itu menolak dan meminta Singh agar pergi ke Kantor Polisi Vasant Vihar untuk mengajukan keluhannya.

Polisi-polisi itu mengatakan pada Singh, mereka tidak bisa mengambil tindakan apapun karena mereka sedang menjalankan tugas patroli. Tak lama setelah bus melaju, korban dan kekasihnya diperkirakan masuk ke dalam bus. Di saat itulah tragedi pemerkosaan berlangsung.
(AUL)okezone.com

0 komentar:

Posting Komentar

 

©Copyright 2011 Bodor = Lawak